Akibat Hujan Yang Mengguyur Tebing di Kawasan Prambanan Sleman Yogyakarta Longsor

Jakarta - Hujan yang mengguyur pada Selasa (16/11) mengakibatkan tebing 3 X 10 meter di Pleret, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, mengatakan longsor terjadi pada Selasa (16/11) sekitar pukul 18.30 WIB. Penyebab longsor sendiri adalah hujan yang turun sejak pukul 11.00 WIB di wilayah tersebut.

"Hujan dari jam 11.00 WIB mengakibatkan tebing 3 X 10 meter longsor. Product longsoran menyentuh dinding samping rumah sebagian tanah sudah masuk rumah,"kata Makwan, Rabu (17/11).

Meski tidak berdampak parah, BPBD Sleman memperkirakan tebing itu bisa longsor kembali jika terjadi hujan dengan durasi lama. Hari ini, pihaknya juga menjadwalkan gotong royong bersama untuk membersihkan product tanah yang masuk rumah tersebut.

Yogyakarta telah memasuki musim hujan

Sebelumnya, BMKG memastikan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DO IT YOURSELF) telah memasuki musim penghujan. Curah hujan selama periode dasarian I November 2021 ini masuk dalam kategori di atas regular atau rata-rata.

Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan fenomena La Nina masuk dalam kategori lemah-sedang

"Pantauan indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) hingga dasarian I November 2021 menunjukkan kategori La Nina lemah-sedang (-0.99 ). Fenomena La Nina diprakirakan berlangsung hingga periode April-Mei-Juni 2022,"kata Reni dalam keterangannya, Selasa (16/11).

Ia menambahkan, La Nina yang terjadi berpengaruh pada peningkatan curah hujan. Pada bulan November misalnya, curah hujan meningkat 60 persen dibanding dengan kondisi typical atau rata-rata.

"Pada bulan November La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan hingga 60 persen dibandingkan kondisi normalnya atau rata-ratanya, di mana curah hujan umumnya mencapai 300-500 mm dalam 1 bulan (kategori tinggi-sangat tinggi),"katanya

"Sedangkan pada periode musim hujan Desember-Januari-Februari La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan dalam kisaran 20-60 persen dibandingkan normalnya atau rata-ratanya. Di mana curah hujan selama musim penghujan (Desember-Januari-Februari) umumnya mencapai 300-500mm dalam 1 bulan (kategori tinggi-sangat tinggi),"bebernya.

Reni menekankan potensi bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan perlu diwaspadai. Puncak musim hujan di wilayah DIY diperkirakan terjadi pada Januari 2022.

"Puncak musim hujan wilayah DI Yogyakarta (DIY) ddiprakirakan terjadi pada bulan Januari 2022,"bebernya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mensos Menginstruksikan Bansos Disalurkan Sebelum 31 Desember

Terjadi Kebakaran di Daerah Sawah Besar Jakarta Pusat, Diperkirakan Capai Rp 700 Juta

Akibat Varian Omicron Yang Sudah Menyebar di Jakarta, 7 Sekolah Ditutup Sementara