Melampaui BOR Dari Ketetapan WHO, Sejumlah Rumah Sakit Rujukan Pasien COVID-19 di Aceh Hampir Penuh
Banda Aceh - Sejumlah rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 yang tersebar di
beberapa kabupaten/kota seluruh Aceh, nyaris penuh. Hal ini ditandai
dengan tingkat pengisian tempat tidur atau Bed Occupancy Price (BOR)
melampaui ketetapan World Health Organization (THAT), yakni 60 persen.
Di Ruang Pinere Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh,
tingkat pengisian tempat tidur sudah mencapai 95,6 persen. "RSUDZA Banda
Aceh merupakan rumah sakit rujukan utama pasien COVID-19 maupun pasien
penderita penyakit lainnya di Aceh," jelas Saifullah Abdulgani alias
SAG, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Selasa
(10/8/2021).
Ruang Pinere RSUDZA menyediakan 114 tempat tidur (bed) isolasi dan 45
bed Intensive Care Unit (ICU) bagi pasien Covid-19. Pasien di ruang
isolasi Pinere sudah mencapai 109 orang dan di ICU Pinere sebanyak 40
orang. Tingkat pengisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di
Pinere sudah 95,6 persen.
Selain RSUDZA Banda Aceh, sejumlah rumah sakit lain di Aceh juga sudah
melampaui BOR yang ditetapkan World Health Company (WHO). Di RSUD yang
BOR-nya sudah 76-- 100 persen, meliputi RSUD Meuraxa Banda Aceh, RSUD
Subulussalam, RSUD Aceh Besar, RSUD Aceh Singkil, RSUD Datu Beru
Takengon, dan RSUD Tgk Abdullah Syafi'i, Pidie.
Kemudian, BOR RSUD Aceh Tamiang, RSUD Langsa, Rumkit Iskandar Muda (IM)
Lhokseumawe, dan RS Jiwa Banda Aceh, antara 51-- 75 persen. Selanjutnya
RSU dengan BOR 26-- 50 persen meliputi RSUD Cut Nyak Dhien Aceh Barat,
RSUD dr Fauziah Bireuen, RSUD Cut Mutia Lhokseumawe, RSUD H Sahudin Aceh
Tenggara, dan RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli.
Selanjutnya RSUD Sultan Abdul Aziz Syah, Aceh Timur, Rumkit Kesdam IM
Banda Aceh, RSUD Munyang Kute, Bener Meriah, RSUD Teuku Umar, Aceh Jaya,
RSUD Pidie Jaya, dan RSUD dr Zubir Mahmud di Aceh Timur.
Sedangkan tujuh rumah sakit rujukan COVID-19 lain, BOR-nya masih sekitar
25 persen ke bawah, yakni Rumkit IM Meulaboh, RSUD Sultan Iskandar Muda
Nagan Raya, RSUD Teungku Peukan Abdya, RSUD H Yulidin Away Aceh
Selatan, RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues, RSUD Simeulue, dan RSUD
Sabang.
"Tingginya BOR di semua rumah sakit itu merupakan konsekuensi atas
lonjakan kasus positif baru dalam tiga pekan terakhir di Aceh
Kasus-kasus baru dengan gejala sedang hingga berat, bahkan kritis, tidak
tertutup kemungkinan bertambah lagi di semua daerah. Karena itu, setiap
rumah sakit seyogyanya melakukan antisipasi sejak dini," katanya.
Menurutnya, pasien COVID-19 yang dirawat inap di rumah sakit benar-benar
pasien yang mengalami gejala sedang dan berat/kritis. Pasien positif
COVID-19 dengan gejala ringan dapat direkomendasikan untuk isolasi
mandiri atau isolasi di tempat khusus yang disediakan oleh pemerintah
daerah, seperti tempat isolasi yang dimiliki Pemerintah Kota Banda Aceh.
Ia juga menyarankan agar semua RSUD kabupaten/kota segera melakukan alih
fungsi ruangan dan bed yang ada untuk perawatan COVID-19, sebagaimana
dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor. HK 02.01/ Menkes/11/2021.
Surat Edaran (SE) tersebut mengharapkan semua rumah sakit pelayanan
COVID-19 mengalihfungsikan poor yang ada sesuai zonanya.
SE Menkes tertanggal 11 Januari 2021 itu menetapkan Aceh sebagai zona 3
(tiga). Setiap rumah sakit di zona ini diminta menambah kapasitas ruang
rawat inap COVID-19 dengan mengkonversi minimal 20 persen dari total
tempat tidur yang dimiliki, dan menambah kapasitas ICU sebanyak 10
persen dari kapasitas bed yang dikomersilkan untuk Covid-19.
"SE tersebut, selain ditujukan kepada gubernur, bupati, dan wali kota,
juga kepada semua asosiasi rumah sakit di tanah air. Menkes meminta
perhatian semua pihak untuk memberi pelayanan sesuai kebutuhan medis
penderita COVID-19," ujar SAG.
Update Corona Aceh.
Saifullah Abdulgani juga melaporkan terjadi penambahan kasus COVID-19
harian di Aceh tercatat 152 orang. Pasien yang sembuh bertambah 137
orang, dan penderita meninggal dunia bertambah 20 orang di Aceh, per 9
Agustus 2021.
Sampai saat ini, total kasus COVID-19 Aceh tercatat 25.360 orang. Jumlah
penderita yang sedang dirawat sebanyak 5.926 orang, para penyintas
sebanyak 18.349 orang, dan meninggal dunia secara tercatat 1.089 orang.
Sementara data akumulatif kasus likely, yakni sebanyak 873 orang,
meliputi 746 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan
76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara
klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses
pemeriksaan swab-nya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.830 orang.
Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.653 orang, sedang isolasi di
rumah 153 orang, dan sedang isolasi di rumah sakit sebanyak 24 orang
sedang diisolasi di rumah sakit.
Komentar
Posting Komentar