Pemerintah Mesir Memperkuat Pasukan Militer Udaranya Dengan Membeli 30 Jet Tempur Rafale Buatan Francis Senilai Rp. 64 Triliun

Mesir Kementerian Pertahanan Mesir hari ini mengumumkan negara itu sudah menandatangani kontrak pembelian 30 jet tempur Rafale buatan Prancis senilai USD 4,5 miliar atau Rp 64 triliun.

Presiden Emmanuel Macron Desember lalu mengatakan dia hanya akan menjual senjata ke Mesir dengan syarat negara itu menghormati hak asasi manusia dan karena Prancis tidak ingin memperlemah kekuatan Mesir dalam menghadapi konflik di kawasan.

Dilansir dari laman Aljazeera, Selasa (4/5), Kementerian Pertahanan Mesir mengatakan kesepakatan itu akan didanai melalui pinjaman yang akan dilunasi dalam waktu 10 tahun. Namun dia tidak memberi rincian tentang nilai kesepakatan atau informasi lain.

Mengutip dokumen rahasia, situs investigatif Diclose menyebut kesepakatan itu dirampungkan pada akhir April lalu dan akan dituntaskan pada hari ini ketika perwakilan Mesir tiba di Paris.

"Diskusi tingkat tinggi sudah dilakukan dengan Mesir dan pengumuman akan segera disampaikan segera," kata sumber dari pemerintah Prancis kepada Reuters dalam menanggapi laporan Divulge kemarin.

Disclose mengatakan kesepakatan antara Prancis dan Mesir juga meliputi kontrak kepada penyedia rudal, MBDA, dan persenjataan lain dari Safran Electronic devices dan Defense dengan nilai kesepakatan mencapai 200 juta euro atau USD 241 juta.

Prancis menjadi negara pemasok senjata utama bagi Mesir sejak 2013-2017. Kemudian kontrak itu tertunda, termasuk kesepakatan untuk jet tempur Rafale dan kapal perang.

Qatar dan India juga sudah menandatangani kesepakatan serupa dengan Prancis dan menjadikan jet tempur itu sebagai andalan pertahanan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mensos Menginstruksikan Bansos Disalurkan Sebelum 31 Desember

Terjadi Kebakaran di Daerah Sawah Besar Jakarta Pusat, Diperkirakan Capai Rp 700 Juta

Akibat Varian Omicron Yang Sudah Menyebar di Jakarta, 7 Sekolah Ditutup Sementara