Pada Saat Merayakan Gencatan Senjata Warga Palestina Di Serbu Polisi Israel di Halaman Masjid Al-Aqsa

Jakarta - Hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas setelah pertempuran 11 hari di Jalur Gaza, ketegangan kembali meningkat di Yerusalem Timur yang diduduki ketika polisi Israel menyerbu ke halaman Masjid Al-Aqsa dan menembakkan gas air mata kepada warga Palestina setelah salat Jumat.

Gencatan senjata yang difasilitasi Mesir itu mulai berlaku pada Jumat dini hari atau pukul 02.00 waktu setempat, setelah Israel memborbardir Gaza dan menewaskan 243 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Sementara Hamas telah menembakkan ribuan roket ke Israel, menewaskan 12 orang, termasuk dua anak-anak.

Dilansir Al Jazeera, Jumat (21/5), ribuan warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki turun ke jalan-jalan merayakan gencatan senjata, mengibarkan bendera, dan membuat tanda "V" yang merupakan tanda kemenangan (success).

Wartawan Al Jazeera, Nida Ibrahim, melaporkan dari Ramallah di Tepi Barat yang diduduki mengatakan unjuk rasa masih berlangsung disertai konfrontasi antara pasukan Israel dan warga Palestina.

"Puluhan warga Palestina mengatakan bahkan kalau pun babak eskalasi ini berakhir, pendudukan masih ada dan mereka masih ingin melawan."

Nada melaporkan, masyarakat Palestina yakin Israel telah meminta Palestina untuk gencatan senjata sehingga ini merupakan kemenangan moral dan mereka sehingga mereka ingin merayakannya dengan turun ke jalan.

Tentara Israel kemudian merespons unjuk rasa itu dengan menembakkan peluru baja berlapis karet dan peluru tajam. Menurut sumber medis, tiga warga Palestina terluka karena peluru tajam dan 40 lainnya terluka dalam konfrontasi yang masih berlangsung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mensos Menginstruksikan Bansos Disalurkan Sebelum 31 Desember

Terjadi Kebakaran di Daerah Sawah Besar Jakarta Pusat, Diperkirakan Capai Rp 700 Juta

Akibat Varian Omicron Yang Sudah Menyebar di Jakarta, 7 Sekolah Ditutup Sementara